TEKNOLOGI MASA DEPAN: TEKNOLOGI KORAN TANPA KERTAS
Ne saya postingkan lagi tentang teknologi koran tanpa kertas,,,,lebih jelas ya anda bisa baca dibawah ini
Membahas tentang perkembangan teknologi di zaman sekarang memang tidak ada habisnya, setiap generasi selalu memunculkan inovasi teknologi yang lebih baru dan menarik. Manusia pun semakin kreatif dalam menciptakan inovasi yang akan berguna bagi kelangsungan hidup di dunia. Beberapa perusahaan-perusahaan teknologi berlomba-lomba meluncurkan produk-produk terbarunya untuk menarik perhatian konsumen.Tidak bisa dipungkiri, hal-hal yang sama sekali tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang yang berada di ratusan tahun lalu , justru kini kita telah terbiasa dan menjadi bagian dari keseharian kita. Mulai dari Handphone layar sentuh, tablet, televisi touchscreen. Bagaimana dengan teknologi 10 atau 20 tahun kedepan ? tentunya samkin canggih dan muktahir. Salah satu konsep teknologi masa depan adalah teknologi Koran tanpa kertas.
Koran sangat memberikan banyak manfaat di dalam kehidupan kita
khususnya dalam sumber informasi, sumber bahan bacaan, bahkan referensi
untuk kita. Koran juga dapat menjadi media komunikasi massa yang cukup
efektif dalam memperkenalkan atau mempromosikan suatu produk.
Sejak kapan manusia mengenal koran? Dari catatan para peneliti, koran
pertama masih berupa lembaran berita yang ditulis tangan, dipasang di
tempat umum. Acta Diurna dari masa Romawi kuno (59 SM), berisi berita
sosial dan politik, diakui sebagai “koran” pertama di dunia. Sedangkan
koran cetak pertama adalah Di Bao (Ti-pao) tahun 700-an di Cina. Metode
pencetakannya menggunakan balok kayu yang dipahat aksara Cina. Bentuk
koran berikutnya masih amat sederhana: newsletter dan buku cerita, di
tahun 1400-an. Beritanya lebih banyak berkaitan dengan dunia bisnis para
bankir dan pedagang Eropa. Selanjutnya, newsletter dan buku berita
berkembang menjadi lembar berita/newsheet tahun 1500-an. Notizie Scritte
(pemberitahuan tertulis) yang terbit di Venesia, Italia, termasuk jenis
lembar berita itu. “Koran” lembaran ini biasanya dipasang di banyak
tempat umum, tetapi yang ingin membaca harus membayar sejumlah 1
gazzeta. Dari sanalah muncul istilah gazzette yang menunjuk koran.
Terbitnya koran-koran di Eropa diawali dengan temuan mesin cetak Johann
Gutenberg pada pertengahan abad XV yang memudahkan proses produksi.
Awalnya lembar berita yang terbit tidak teratur dan memuat cuma satu
peristiwa, kemudian berevolusi dengan terbit teratur seperti yang
dilakukan mingguan Avisa Relation oder Zeitung, sejak 1609 di
Strasbourg, Jerman. Rupanya, abad XVII menjadi abad penting lahirnya
banyak koran di Eropa. Tapi mingguan Frankfurter Journal (1615) yang
dikelola Egenolph Emmel di Frankfurt, Jerman, umum dipandang sebagai
koran pertama di dunia. Sampai kemudian lahir Leipziger Zeitung (1660),
juga di Jerman, yang mula-mula mingguan, kemudian jadi harian. Inilah
koran harian pertama di dunia. Tak lama kemudian Inggris menyusul,
diawali oleh The London Gazette (1665) yang masih koran berkala. Inggris
mengenal koran hariannya yang pertama dengan terbitnya The London Daily
Courant (1702).
Koran yang ada sekarang memiliki bentuk yang sama dengan koran
beberapa tahun silam. Tidak ada perubahan bentuk , dengan bentuk yang
lebar dan besar yang menyulitkan kita saat membaca ditempat-tempat umum.
Sehingga tidak heran, koran mulai ditinggalkan oleh sebagian orang,
mereka mulai melirik media-media online. Kehadiran blog dan juga media
online yang menjamur akhir-akhir ini berpengaruh terhadap media cetak.
Setiap saat kita bisa mengakses internet untuk mengetahui berita-berita
terbaru, baik melalui Laptop maupun via hp. Mengantisipasi hal itu,
beberapa media besar, mulai mengembangkan edisi online untuk Koran yang
diterbitkannya. Kebijakan itu ditempuh untuk memanjakan pembacanya
dengan berita-berita terbaru. Ketika semua orang kini bisa mengakses
informasi di mana saja, termasuk berita-terbaru, masihkan Koran
dibutuhkan? Bukankah masa depan Koran kian terancam, dengan menjamurnya
media online dan blog. Apakah media cetak akan ditinggalkan pembacannya?
Untuk mengatasi masalah-masalah itu dikonsepkanlah koran dengan
gambar bergerak dengan memakai teknologi FlexUPD. FlexUPD adalah sebuah
layar monitor yang sangat tipis, dapat ditekuk dan digiling seperti
layaknya kertas biasa tanpa rusak sedikitpun. Struktur elektronik
FlexUPD memang sangat canggih. Anatomi layar monitor tertipis di dunia
ini terdiri dari lapisan-lapisan mikro film transistors yang dilekatkan
pada selembar materi fleksibel. Sehingga layar monitor ini tidak kaku
dan dapat memiliki tingkat fleksibilitas seperti kertas.Teknologi ini
ditemukan oleh sekelompok ilmuwan teknologi informasi di Industrial
Technology Research Institute (ITRI). Bukan hanya itu, kelak teknologi
terbaru ini juga diharapkan dapat mengurangi berat dan ukuran e-reader
dan tablet PC. Layar tipis ini diklaim dapat diintegrasikan dengan
beberapa teknologi layar monitor terkini seperti LCD, LED, bahkan OLEDs
(organic light-emitting diodes).
Teknologi terbaru temuan ITRI ini telah menerima medali emas dalam
Wall Street Journal’s 10th annual Tech Innovation Awards 2010. Dengan
ketebalannya yang sangat tipisdan ditambah dengan teknik layout dan
percetakan baru, amat sangat mungkin FlaxUPD ini ditempatkan ke kertas
koran untuk menampilkan gambar hidup maupun film yang berhubungan dengan
berita yang tengah disajikan dalam koran tersebut. . Dengan begitu
koran sebagai media cetak akan menjadi lebih menarik, karena disertai
gambar hidup atau bergerak seperti poster hidup di film Harry Potter,
yang berhubungan dengan berita yang disajikan dalam koran tersebut. Hal
ini tentunya sebuah langkah besar bagi teknologi komunikasi. Dengan
munculnya teknologi ini, diharapkan mampu menumbuhkan ketertarikan atau
minat masyarakat untuk membaca koran cetak.
Tapi, dari berbagai keuntungan yang kita dapatkan ,sadar atau tidak
ada beberapa kerugian yang kita dapat dari koran. Koran sangat berperan
besar dalam menghabiskan persedian kayu atau hutan ,karena bahan baku
koran adalah kayu sebagai bahan utama pembuatan kertas. Setiap hari,
jutaan exsemplar koran digandakan di seluruh dunia. Ini berarti jutaan
kilo kertas juga yang digunakan untuk membuatnya. Dari sisi pengguna
pemakaian kertas ini juga akan menambah biaya yang harus dikeluarkan
untuk membaca informasi pada koran. Tentunya pembaca koran akan
direpotkan juga dengan limbah koran yang menggunung setiap bulannya.
Selain menciptakan koran dengan gambar bergerak, manusia
mengkonsepkan teknologi masa depan yaitu koran tanpa kertas. Konsep
teknologi ini adalah melalui jaringan internet dengan perantara wifi
(internet tanpa kabel). Akan ada dua alat yaitu alat pembaca yang
merupakan konsep koran tanpa kertas , kemudian alat yang berfungsi
sebagai receive (penerima data). Pada malam harinya kita meletakkan
“Koran tanpa kertas (alat pembaca)” ini diatas receiver (alat penerima)
dan pada malam hari data/content yang telah terdownload melalui jaringan
wifi akan disampaikan ke alat pembaca(koran tanpa kertas).
Alat pembaca (koran) adalah sebuah display dengan ukuran tertentu.
Yang terbuat dari bahan yang memiliki sifat fleksibel dan transparan
saat tidak menampilkan isi tulisan/berita. Koran ini juga dilengkapi
dengan tombol untuk membaca halaman selanjutnya atau sebelumnya. Bila
teknologi memang akan hadir nyata, sungguh akan memberikan fleksibiltas
bagi para konsumen berita. Selain itu akan mampu memberikan dampak
lingkungan yang lebih baik. Penebangan pohon-pohon secara berlebihan
akan menjadi berkurang, pemanasan global pun dapat ditanggulangi.
Teknologi koran tanpa kertas memang masih sebuah konsep dan belum
direalisasiakan saat ini. Namun jika konsep ini dapat terlaksana, maka
menurut pendapat kelompok kami akan menimbulkan dampak positif dan
negatif pada kehidupan manusia.
Dampak negatif yang mungkin akan terjadi akibat teknologi ini yakni,
berkurangnya lapangan kerja bagi manusia khususnya lapangan kerja yang
berhubungan dengan kertas seperti usaha percetakan. Para pekerja yang
biasanya bertugas untuk mencetak koran di kertas, harus kehilangan
pekerjaannya sebab dalam teknologi koran tanpa kertas maka tahap untuk
mencetak berita ke atas media kertas akan ditiadakan. Dengan demikian,
akan menambah lagi jumlah manusia tidak produktif atau dengan kata lain
akan banyak manusia yang mendapat PHK dari pekerjaannya jika konsep ini
dapat terealisasi dikemudian hari. Selain dapat menambah jumlah
pengangguran, karena terkoneksi dengan internet, tentunya kemungkinan
untuk di sabotase lebih besar. Berita-berita yang di sajikan dapat di
sabotase oleh para penjahat dunia maya (hacker) sehingga kebenaran
berita yang disajikan keakuratannya masih sangat diragukan. Dan
kekurangan yang terakhir yang dapat kami simpulkan berkaitan dengan
teknologi koran tanpa kertas ini yaitu alat yang digunakan untuk dapat
menerima berita koran. Kita harus membeli terlebih dahulu alat untuk
dapat menikmati fasilitas koran tanpa kertas ini. Menurut kelompok kami,
hal tersebut merupakan suatu kelemahan yang cukup memberatkan para
pecinta koran. Kita harus terlebih dahulu memiliki dua alat yaitu alat
pembaca yang merupakan konsep koran tanpa kertas tadi, kemudian alat
yang berfungsi sebagai receive (penerima data) serta jaringan internet.
Bandingkan dengan kertas koran saat ini. Kita hanya perlu menunggu loper
koran mengantarkan koran ke rumah kita tanpa harus bersusah payah
membeli alat-alat serta memiliki jaringan internet seperti yang
dikatakan diatas.
Namun, dibalik dampak negatif dari teknologi koran tanpa kertas,
dampak positif yang akan ditimbulkan yakni pohon-pohon serta hutan-hutan
penghasil tumbuhan hijau tidak akan lagi terancam punah. Seperti yang
kita ketahui, hutan adalah paru-paru dunia serta penghasil oksigen
terbesar didunia. Maka dari itu kita harus terus menjaga kelestariannya.
Sebab, dengan adanya teknologi koran tanpa kertas maka otomatis
penggunaan kertas akan berkurang sehingga pohon-pohon (kulit kayu
merupakan bahan dasar dalam pembuatan kertas) dapat terus tumbuh dengan
baik di hutan-hutan di dunia ini tanpa harus mengkhawatirkan adanya
penebangan untuk memproduksi kertas. Selain itu, teknologi koran tanpa
kertas memaksa kita untuk belajar menggunakan teknologi internet.
Teknologi internet sangat berperan penting untuk kehidupan dimasa yang
akan datang. Karna tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang
semua pekerjaan yang dilakukan akan membutuhkan jaringan internet
sehingga dibutuhkan keterampilan dari manusia itu sendiri dalam mengolah
dan mencari berita melalui dunia maya (internet).
REFERENSI
techduc.blogspot.com/2012/05/koran-bergerak-dengan-flexupd.html
ukiparner.blogspot.com/2012/02/koran-masa-depan.html
windowsitech.blogspot.com/2012/12/koran-masa-depan.html
thecrowdvoice.com/post/sejarah-koran-4137311.html
lyric13.wordpress.com/2010/05/29/inilah-koran-masa-depan-dengan-sentuhan-teknologi-terbaru
pertekomunib.blogspot.com/2011/08/teknologi-koran-tanpa-kertas.html
0 Response to "TEKNOLOGI KORAN TANPA KERTAS"
Post a Comment