Encoding data / pengokoan data

Pengkodean data/ Encoding data

by M shodiq
blog http://muhammadshodiqkamparhulu.blogspot.com/


Coding : Penggambaran dari satu set simbol menjadi set simbol yang lain.
 Sistem sandi yang umum dipakai :
a.   ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
1.Paling banyak digunakan
2.Merupakan sandi 7 bit
3.Terdapat 128 macam simbol yang dapat diberi sandi ini
4.Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit yaitu : 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit paritas, 1 atau 2 bit akhir
b.   Sandi Baudot Code (CCITT Alfabet No. 2 / Telex Code
1. Terdiri dari 5 bit
2.Terdapat 32 macam simbol
3.Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu :
-   LETTERS (11111)
-   FIGURES (11011)
4.Tiap karakter terdiri dari : 1 bit awal, 5 bit data dan 1,42 bit akhir
c.   Sandi 4 atau 8
1.Sandi dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”
2.Terdapat 70 karakter yang dapat diberi sandi
3.Transmisi asinkron membutuhkan bit, yaitu :   1 bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir.
d.   BCD (Binary Coded Decimal)
1.Sandi 6 bit
2.Terdapat 64 kombinasi sandi
3.Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu : 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.
e.   EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
1.Sandi 8 bit untuk 256 karakter
     2.Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu : 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit  
         akhir.

Pengelompokkan karakter
Pada komunikasi data informasi yang dipertukarkan terdiri dari 2 grup (baik ASCII maupun EBCDIC), yaitu :
a.   karakter data
b.   karakter kendali
digunakan untuk mengendalikan transmisi data, bentuk (format data), hubungan naluri data dan fungsi fisik terminal.

Karakter Kendali dibedakan atas :
a.   Transmisi Control
Mengendalikan data pada saluran, terdiri atas :
1. SOH : Start Of Header
Digunakan sebagai karakter pertama yang menunjukkan bahwa karakteer berikutnya adalah header
2. STX : Start of Text
Digunakan untuk mengakhiri header dan menunjukkan awal dari informasi / text
3. ETX : End of Text
Digunakan untuk mengakhiri text
4.  EOT : End Of Transmision
Untuk menyatakan bahwa transmisi dari text baik satu atau lebih telah berakhir5.
ENQ : Enquiry
Untuk meminta agar remote station tanggapan
5.  ACK : Acknowledge
Untuk memberikan tanggapan positif ke pengirim dari penerima
6.NAK : Negatif Akcnowkedge
Merupakan tanggapan negatif dari penerima ke pengirim
7. SYN : Synchronous
Digunakan untuk transmisi sinkron dalam menjaga atau memperoleh sinkronisasi antar peralatan terminal
8. ETB : End of Transmision Block
Digunakan untuk menyatakan akhir dari blok data yang ditransmisikan, bila data dipecah menjadi beberapa blok
9. DLE : Data Link Escape
Mengubah arti karakter berikutnya, digunakan untuk lebih mengendalikan transmisi data.

Catatan : Header dapat berisi informasi tentang terminal, misalnya alamat, prioritas, tanggal. Tidak semua sistem menggunakan ETX sehingga dalam text harus ada informasi yang digunakan untuk merangkai berita.




4 kombinasi yang dapat dihasilkan :
a.   Data Digital, Sinyal Digital
Secara umum peralatan untuk mengkode data digital menjadi sinyal digital adalah sedikit lebih komplek dan lebih mahal daripada peralatan modulator digital ke analog


Teknik Data Digital, Sinyal Digital terbagi atas :
1.   Non-Return to Zero / NRZ
2.   Return to Zero / RZ
3.   Biphase
4.   Delay Modulation
5.   Multilevel Binary
b.   Data Analog, Sinyal Digital
Yang diijinkan adalah menggunakan transmisi digital modern dan peralatan sakelar.

 Yang paling populer yaitu jaringan telepon umum. Device yang dipakai adalah modem (modulator dan demodulator) yang mengubah data digital ke sinyal analog (modulator) dan sebaliknya mengubah sinyal analog ke data digital (demodulator).
Karena operasi modulasi meliputi 1atau lebih dari 3 sifat sinyal pembawa yaitu amplitudo, frequency, phase, dimana sinyal yang dihasilkan menempati pusat bandwidth pada frequency pembawa
c.   Data Digital, Sinyal Analog
Beberapa media transmisi seperti serat optik / software yang hanya merambatkan sinyal analog

Contoh :
Data suara yang berupa data analog akan di-digitalisasi dan dikonversikan ke dalam sinyal analog ASK, maka peralatan yang dipakai untuk konversi data analog ke dalam bentuk digital dalam transmisi dan memperoleh kembali barisan data analog digital diketahui sebagai CODEC (Coder – Decoder)

Teknik CODEC (Coder and Decoder)
1.   PCM = Pulse Code Modulation
Berdasarkan teori sampling, apabila sinyal f(t) di sampling pada interval waktu reguler dan kecepatan tertingginya 2 kali atau lebih dari ketinggian frequency sinyal yang mana sample berisikan seluruh informasi sinyal asli, maka fungsi f(t) dibentuk kembali dari sample ini menggunakan low pass filter.
Sinyal original diambil untuk bandlimited dengan bandwidth B, sample diambil pada rate 2B atau setiap 1/2B detik, yang digambarkan sebagai pulsa sempit yang amplitudonya sebanding dengan harga sinyal original. Proses ini dinamakan PAM (Pulse Amplitudo Modulation) yang merupakan langkah pertama dari PCM.

2.   DM = Delta Modulation
 Data analog fungsinya kurang lebih seperti tangga rumah yang bergerak keatas ke bawah oleh 1 level quantizasi pada masing-masing waktu sampling
Sifat terpenting dari fungsi tangga rumah / staircase function adalah binary. Pada masing-masing waktu sampling fungsi gerakan keatas kebawah jumlahnya adalah konstan, maka keluaran proses DM adalah single binary digit untuk masing-masing sample. Pada pokoknya aliran bit dihasilkan dari pendekatan pengurangan amplitudo sinyal analog.
 Nilai 1 = dihasilkan jika fungsi tangga rumah bergerak keatas selama interval berikutnya
 Nilai 0 = dihasilkan kebalikannya
 Sinyal berubah 0,1,0,1 dipakai jika amplitudo konstan
d.   Data Analog, Sinyal Analog
Ditransmisikan sebagai baseband yang mudah dan murah. Penggunaan modulasi untuk menggeser bandwidth dari sinyal baseband ke porsi lainnya dari spektrum

0 Response to " Encoding data / pengokoan data"

Post a Comment